DALAM PANDANGAN QURAN & SIRAH NABI SAW |
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ
فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Dan ketahuilah bahwa harta kalian dan anak-anak kalian itu hanyalah
sebagai cobaan, dan sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar. (
QS.Al-anfal : 28 )
A.Makna Fitnah :
Dalam Al-Quran Fitnah Memiliki Banyak
Makna di Antara nya .
1.Ujian :
8/28 , 29/2, 22/53
2.Kemusyrikan : 8 /39
3.Dosa Atau Maksiat :
9/49
4.Penindasan : 29
/10 , 2/217
Harta & Anak Sebagai Fitnah bisa
dimaknai sebagai Ujian Namun ujian itu
jika salah menghadapi bisa menghantarkan Kepada Kemaksiatan , Penindasan atau
Bahkan sampai Kemusyrikan.
B.Kisah Orang Yang Tidak Berhijrah
Karena Istri dan Anak.
Dahulu ada sejumlah laki – laki yang
sudah masuk islam di makkah namun mereka tidak ikut hijrah kemadinah lantaran
anak dan istrinya menghalang – halangi , setelah Fatkhul Makkah mereka melihat
bhawa orang – orang yang hijrah telah mendalami agama mereka , maka mereka
hendak menghukum anak – anak dan istri mereka maka Allah menurunkan Firman Nya
dalam QS.Attaghabun : 14
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ
تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu Maka berhati-hatilah kamu terhadap
mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Disinilah Mereka yang tidak berhijrah dikarenakan
istri dan anaknya menjadi orang yang tertindas oleh Kafir Quroisy Makkah baik
tertindas secara Psikologis ataupun Fisik karena tidak bisa melaksanakan Ibadah
dengan Aman sebagai mana saudara – saudara mereka di Makkah.
B.Kisah Shuhaib Ar-Rumi.
ketika
Suhaib telah masuk Islam di Mekah dan bermaksud untuk hijrah, lalu ia
dihalang-halangi oleh orang-orang kafir Mekah karena membawa hartanya. Mereka
mempersyaratkan 'jika Suhaib ingin hijrah, ia harus melepaskan semua harta
bendanya, maka barulah ia diperbolehkan hijrah'. Ternyata Suhaib bersikeras
hijrah, dan melepas semua harta bendanya, demi melepaskan dirinya dari
cengkeraman orang-orang kafir Mekah; maka ia terpaksa menyerahkan harta
bendanya kepada mereka, dan ikut hijrah bersama Nabi Saw. Lalu turunlah ayat
ini, dan Umar ibnul Khattab beserta sejumlah sahabat lainnya menyambut
kedatangannya di pinggiran kota Madinah, lalu mereka mengatakan kepadanya,
"Alangkah beruntungnya perniagaanmu." Suhaib berkata kepada mereka,
"Demikian pula kalian, aku tidak akan membiarkan Allah merugikan
perniagaan kalian dan apa yang aku lakukan itu tidak ada apa-apanya."
Kemudian diberitakan kepadanya bahwa Allah telah menurunkan ayat ini berkenaan
dengan peristiwa tersebut.
Ini
Contoh Orang yang sanggup untuk mengatasi besarnya Fitnah Harta Suhaib memilih
hijrah menuju madinah walaupun hartanya habis di bandingkan tetap di makkah
dalam kekayaan , sekalipun shuhaib adalah seorang ahli panah dan bisa saja
menghabisi kafir Quroisy namun itu ia tidak lakukan karena berbagai factor
antara lain belum adanya Perintah untuk Konfrontasi Fisik dengan Quroisy adanya
perintah adalah nanti tahun 2 Hijriah di Madinah.
C.Kisah
Abu Lubabah.
Kisah Abu Lubabah Ini yang melatar
belakangi turunya QS. 8 : 27-28 Kisahnya berawal dari pengepungan kaum
muslimin terhadap Yahudi Bani Quroizah ( Dzulqoidah 5 H ) , Yahudi Bani Quroizah di berikan 3 Pilihan
yang secara singkat 1. Mau menerima Islam , 2.Mereka membunuh Anak- Anak dan istri – Istri mereka sendiri lalu
berperang melawan kaum muslimin . 3. Atau langsung berperang melawan rasulullah
dan melanggar larangan perang di Hari sabtu.
Namun Bani Quroizhoh meminta
negosiasi di tunjuklah Abu Lubabah sebagai Mediator , Dulu
Abu Lubabah adalah sekutu mereka Sementara harta dan anak- anak Abu
Lubabah juga ada di wilayah orang-orang Yahudi Saat melihat kedatangan Abu
Lubabah semua orang Yahudi mengelu-elukanya Yang laki- laki bangkit
mengerumuninya dan para wanita serta anak-anak menangis di hadapannya Abu
Lubabah sangat iba melihat keadaan mereka Mereka berkata,
"Wahai Abu Lubabah, apakah kami harus tunduk kepada keputusan
Muhammad?"
"Begitulah,"
jawabnya sambil memberi isyarat dengan tangannya yang diletakkan di leher, yang
maksudnya mereka akan dijatuhi hukuman mati Padahal tidak selayaknya dia
berbuat seperti itu di hadapan mereka Setelah itu barulah Abu Lubabah sadar
bahwa dia telah mengkhianati Allah
Dan Rasul-Nya
'Seketika
itu dia berbalik dan tidak menemui Rasulullah Shailallahu
Alaihi wa Sallam. Dia masuk masjid Nabawi dan mengikat tubuhnya di tiang
masjid. Dia bersumpah tidak akan melepaskan tali itu kecuali beliau sendiri
yang melepaskannya dan dia juga tidak akan memasuki wilayah Bani Quraizhah
Setelah beliau mendengar apa yang, diperbuat Abu Lubabah, yang sejak lama
ditunggu-tunggu kedatangannya, bersabda. "Andaikata
dia menemuiku, tentu aku akan mengampuniny Tapi jika memang dia berbuat seperti
itu, maka aku tidak akan melepaskannya kecuali jika dia
bertobat kepada Allah.
D.Kisah Abu Balta’ah
Di dalam kitab Sahihain disebutkan kisah mengenai Hatib
ibnu Abu Balta'ah, bahwa ia menulis surat kepada orang-orang Quraisy untuk
memberitahukan tentang rencana Rasulullah Saw. terhadap mereka di tahun
kemenangan atas kota Mekah. Maka Allah memperlihatkan hal itu kepada Rasul-Nya.
Lalu Rasulullah Saw. mengirimkan suatu pasukan untuk mengejar pengirim surat
tersebut, hingga surat itu berhasil dicegah dan dikembalikan, lalu Hatib
dihadapkan kepada Rasulullah Saw. Dan Hatib mengakui perbuatannya itu. Saat
itulah Umar ibnul Khattab bangkit, lalu berkata, "Wahai Rasulullah,
bolehkah saya memenggal batang lehernya, karena sesungguhnya dia telah
berkhianat terhadap Allah dan Rasul-Nya serta kaum mukmin?" Rasulullah
Saw. bersabda:
" دَعْهُ، فَإِنَّهُ قَدْ
شَهِدَ بَدْرًا، مَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ اللَّهَ اطَّلَعَ عَلَى أَهْلِ بَدْرٍ
فَقَالَ: "اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ"
Biarkanlah dia. karena sesungguhnya dia telah ikut dalam Perang
Badar. Tahukah kamu, mudah-mudahan Allah memperhatikan ahli Badar dan Dia
berfirman, "Berbuatlah sesuka kalian, sesungguhnya Aku telah mengampuni
kalian."
0 Komentar