A.Sebab Hijrah Rasulullah .  

 Prof. Dr. Zaid Bin Abdul kariem Az-Zaid mengatakan bahwa Hijrah Rasulullah ke madinah merupakan wahyu dari Allah Swt baik ditinjau dari sisi waktu dan tempatnya Di dalam sebuah hadits beliau mengatakan 

أُمِرْتُ بِقَرْيَةٍ تَأْكُلُ الْقُرَى 

Aku diperintahkan untuk berhijrah ke sebuah kota yang akan memakan kota-kota yang lain 

يَقُولُونَ لَهَا يَثْرِبُ، وَهِيَ الْمَدِينَةُ 

Mereka menamakan kota tersebut dengan Yatsrib dan dia adalah Al-Madinah, yaitu diganti namanya oleh Nabi dari nama Yatsrib menjadi nama Al Madinah. 

 Hal ini tidaklah mengherankan karena memang semua tindaktanduk Rasulullah selalu di tuntun oleh wahyu Allah swt, hijrah merupakan bentuk pertolongan Allah swt agar rasul Nya mampu untuk mengokohkan agamaNya di tengahtengah penindasan sengit para musyrikin Quroisy. 

 

Yang menarik dan perlu menjadi kajian, bagaimanakah kondisi dunia pada waktu itu, waktu dimana Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah. 

 

Rasulullah hijrah pada tahun ke 13 kenabian atau 622 M  pada tahun ini sedang terjadi pertempuran besar antara 2 Imperium dunia yaitu pertempuran antara Romawi Timur melawan Sasaniyah ( Iran 

 

B.Kondisi Internal Rasulullah . 

Saat kekejaman penduduk Mekah semakin menjadi-jadi, umat Muslim bermigrasi ke kota Madinah setelah diundang pada 621 M. Nabi sendiri sampai ke Madinah pada 622 M bersama dengan sahabatnya, Abu Bakar. Penduduk Madinah menyerahkan kedaulatan ke Nabi, mengangkatnya sebagai pemimpin pertama dan raja (622-632 M) yang mengawali Imperium Islam. Kota Madinah kemudian menghadapi konflik melawan Mekah, yang kemudian berhasil ditaklukan setelah perang bertahun-tahun pada 629/630 M[1]. 

Dr. Zaid Bin Abdul Karim Az Zaid mengungkapkan bahwa Hijrah nabi tersebut merupakan wahyu baik dilihat dari segi waktu dan tempatnya yaitu kota Madinah  yang sebelumnya Bernama Yastrib. 

 
أُمِرْتُ بِقَرْيَةٍ تَأْكُلُ الْقُرَى 

Aku diperintahkan untuk berhijrah ke sebuah kota yang akan memakan kota-kota yang lain 

يَقُولُونَ لَهَا يَثْرِبُ، وَهِيَ الْمَدِينَةُ 

Mereka menamakan kota tersebut dengan Yatsrib dan dia adalah Al-Madinah, yaitu diganti namanya oleh Nabi dari nama Yatsrib menjadi nama Al Madinah. 

Dimadinah Rasulullah sedang  membangun Masyarakat baru yang berbasiskan wahyu, disaat seperti itu kondisi geopolitik internasional sedang tidak stabil karena peperangan yang terjadi anatara Romawi yang dipimpin Heraklius  melawan kekaisaran sasaniyah yang dipimpin Kasrau II atau disebut juga Kisra. 

 

C.Kondisi Internasional  

 

Romawi sebelum dipimpin oleh Heraklius selalu mengalami kekalahan demi kekalahan hingga yerusalem jatuh ketangan kisra, dimulai pada tahun 602 M kisra mengkampayekan perang melawan romawi lam perang ini pasukan Persia berhasil merangsek masuk wilayah Bizantium hingga menembus ke Kalsedon (kota tetangga Konstantinopel, ibukota Bizantium), menghancurkan Suriah, dan merebut Antiokhia (611 M), Damaskus (613 M), dan Yerusalem (614M); dan pada tahun 619 Mesir juga berhasil diduduki. Pada masa-masa itu Kekaisaran Bizantium sedang berada pada titik terendahnya. 

  

Pada tahun 610 M, Kaisar Bizantium yang baru naik takhta, dialah Heraklius. Selama bertahun-tahun Heraklius berusaha untuk membangun kembali kekuatan militernya, dengan membentuk pasukan inti yang baru. Bagaimanapun, Heraklius baru merasa kekuatan Bizantium pulih pada tahun 622, dan pada saat itulah dia memutuskan untuk menyerang balik Persia[2]. 

Dengan mengenakan pakaian pertobatan dan membawa patung suci Perawan, ia meninggalkan Konstantinopel, ketika doa-doa dipanjatkan dari berbagai tempat suci di sana untuk kemenangan atas orang-orang Zoroaster Persia, pemulihan Salib, dan perebutan kembali Yerusalem yang pada waktu itu dikuasai oleh kekaisaran sasaniyah ( Iran )  Pada dasarnya, ia memimpin Perang Salib pertama[3]. Di Kaukasus dia mengalahkan pasukan Arab sekutu Persia, dan kemudian meraih kemenangan atas Persia di bawah Shahrbaraz perang ini berlangsung Panjang sampai 628 M yang kemudian di menangkan oleh heraklius, kemenangan ini menandai berakhirnya peperangan antara 2 Imperium tersebut selama 400 Th[4]  

 

D. Adakah Pengaruhnya ?

Apakah hijrahnya Rasulullah dipengaruhi dengan keadaan Global pada masa itu mari kita lihat uraian Juan Cole dalam bukunya Prophet of Peace amid the Clash of Empires. 

 

Rasulullah hadir dengan latar belakang perebutan kekuasaan pada abad ke 7 antara kekaisaran yang di sebut " Dua Mata Bumi " yang diperjuangkan dengan penuh kebiadapan dalam 3 Da arsa. 

 

Pembacaan cermat terhadap Al=Quran bahwa kecemasan mendalam atas pembantaian zaman itu menghabiskan separuh pertama  perjalanan kenabian ( 610 M - 622 M ) dengan membayangkan semacam masyarakat Al-ternatif 1 

 

yang berpijak kuat pada praktik perdamaian, Juan Cole melanjutkan bahwa para cendikiawan juga saling menghubungkan bagian ke dua dari kenabian ( 622 M -632 M )dengan manuver roma dan iran. 

 

bahkan kepindahanya ke madinah dari kampung halamanya di Makkah, mungkin berhubungan dengan diplomasi romawi, dia berpendapat bahwa Rasulullah bersekutu dengan heraklius  dan Musyrikin Quroisy bersekutu dengan iran , ia juga memandang peperangan yang terjadi seperti badar dan Uhud adalah untuk melindungi gereja - gereja yang ada di romawi di Transyordania dan Suriah 

 
Kesimpulan  

 

Apakah Hijrah nya Rasulullah ﷺ sebab utamanya adalah akibat terjadinya  gejolak yang ada didunia internasional dan lebih – lebih akan adanya diplomasi Heraklius kepada Rasulullah secara spesifik tentu belum ada data – data yang benar – benar shahih. 

 

Namun sebagai nabi akhir zaman yang menyempurnakan ajaran – ajaran sebelumnya hadirnya Rasulullah akan membawa perdamaian bagi seluruh alam semesta, menyelamatkan manusia dari lembah kebinasaan dan kehancuran dan itu bukan hanya di Makkah saja namun kepada seluruh dunia yang ada. 

 

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّـۧنَ رَسُولًۭا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍۢ  

وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا۟ بِهِمْ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ 

 


Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
 

dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum bertemu dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. 

 ( Qs.62:2-3) 

 

وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ