Bal'am Bau'ra ( بلعم بعوراء)  adalah salah seorang ulama dari kalangan Bani Israil di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Dia termasuk salah seorang yang diberi ilmu tentang Ismul A’zham (Nama Allah Yang Paling Agung) Do’a - do’anya Mustajab Di dalam majelisnya terdapat 12.000 tinta untuk menuliskan uraian-uraian yang disampaikannya, 

 
Malik bin Dinar rahimahullahu mengatakan bahwa dia termasuk orang yang terkabul doanya. Mereka (orang-orang Bani Israil) mengajukannya setiap kali ditimpa kesulitan. Suatu ketika, dia diutus oleh Nabi Musa ‘alaihissalam mengajak salah seorang penguasa Madyan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Raja itu memberinya harta, lalu diapun meninggalkan ajaran Musa ‘alaihissalam dan mengikuti agama raja itu. 

Ada juga yang mengatakan, bahwa ia adalah Nabi dan diwajibkan berdakwah, Allah mengutusnya ke Madyan untuk menyeru mereka kepada keimanan, lalu mereka memberinya harta yang banyak, maka ia pun mengikuti agama mereka dan meninggalkan misi yang diembankan kepadanya, Namun Mawardi menolak pendapat ini karena tidak mungkin pangkat kenabian diberikan kepada orang yang kemudian akan keluar dari keta’atan dan berbuat kemungkaran.  

 

Saat Musa hendak memasuki negeri Jabarin Bal’am  kedatangan anak-anak pamannya dan kaumnya. Lalu mereka berkata, "Sesungguhnya Musa adalah seorang lelaki yang sangat perkasa dan mempunyai bala tentara yang banyak. Sesungguhnya dia jika menang atas kita, niscaya dia akan membinasakan kita. Maka berdoalah kepada Allah, semoga Dia mengusir Musa dan bala tentaranya dari kita. Bal'am menjawab, "Sesungguhnya jika aku berdoa kepada Allah memohon agar Musa dan orang-orang yang bersamanya dikembalikan, niscaya akan lenyaplah dunia dan akhiratku." Mereka terus mendesaknya hingga akhirnya Bal'am mau berdoa. Maka Allah melucuti apa yang ada pada dirinya.   

Tiap kali ia memohonkan keburukan untuk nabi Musa tiba – tiba lisanya berubah berdo’a keburukan untuk diri nya sendiri, hingga bal’am mendapat cacian dari rekan – rekanya sendiri. lalu ia berkata, "Aku tidak mampu (berdoa) lebih dari yang telah kalian dengar. Dan kemudian lidahnya mengulur hingga ke dadanya, kemudian ia berkata, "Kini telah sirna dunia dan akhirat dariku. Tidak ada lagi yang tersisa kecuali makar, tipu daya dan Tipu Muslihat Dan aku akan melakukan tipu muslihat untuk kalian. Menurutku, sebaiknya kalian mengeluarkan para wanita kalian kepada mereka, karena Allah membenci perzinaan. Jika mereka melakukan perzinaan di sana, maka mereka akan binasa." Lalu Bani Israil ( Pengikut nabi Musa ) terperosok ke dalam perzinaan, maka Allah mengirimkan tha'un kepada mereka, sehingga matilah tujuh puluh ribu orang dari mereka. 

 

Tentang Bal’am Bin baurah dan yang serupa dengan nya Allah swt berfirman :  

 

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ (175) وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (176) 

 

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu meng­halaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.  ( Qs, 7 : 175 –176 )