Masyarakat arab sebenarnya masih mengikuti Agama
Nabi Ismail As. Yang Hanif & Bertauhid Namun kemudian waktu dunia mengalami
Fatrah ( masa terputusnya Nabi – Nabi ) yang sangat
panjang kurang lebih 600 Th dari nabi Isa
.as - Muhammad.
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ
رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلٰى فَتْرَةٍ مِّنَ الرُّسُلِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا
جَاۤءَنَا مِنْۢ بَشِيْرٍ وَّلَا نَذِيْرٍۗ فَقَدْ جَاۤءَكُمْ بَشِيْرٌ وَّنَذِيْرٌ
ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai Ahli Kitab! Sungguh,
Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika
terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan, “Tidak ada yang
datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi
peringatan.” Sungguh, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. ( QS.Alamidah : 19
)
Efek Fatrah itu menimbulkan Modifikasi dalam Tauhid &
Syariat terkhusus yang terjadi pada masyarakat arab.
Berikut Table Ajaran Murni warisan nabiullah Ibrahim &
Ismail
NO |
PERIHAL |
AWAL |
MODIFIKASI |
1. |
Aqidah |
Tauhid ( Mengesakan Allah ) |
Menggunakan Media Berhala – Berhala. baca selengkapnya disini |
2. |
Qurban |
Berkurban Dengan Hewan |
BerQurban Hewan Untuk di samping Berhala.[1] , Mengorbankan anak
untuk berhala |
3. |
Haji |
Nabi Ibrahim Yang Mengawali Haji |
Thawaf dengan Telanjang [2] |
Begitu juga dengan sholat yang telah ada sejak nabi - nabi terdaulu
meskipun berbeda jumlah Rakaat nya , namun di modifikasi oleh Quroisy dengan
adanya tepuk tangan dan siulan di dalam ka’bah.
وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ
اِلَّا مُكَاۤءً وَّتَصْدِيَةًۗ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ
Dan salat mereka di sekitar
Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah
azab disebabkan kekafiranmu itu. ( QS.8 : 35 )
Fotnote
[1]
Qurban di Persembahkan kepada Latta Uzza lebih jelas Lihat baca disini
[2]
Patung-patung berhala sengaja dipasang di sekitar Ka'bah. Lalu orang yang
sedang menjalankan thawaf berjalan di sekelilingnya, terkadang dengan
telanjang. Orang-orang Quraisy tidak mau pergi ke Padang Arafah untuk wuquf,
seperti yang dilakukan oleh orang lain. Akan tetapi, mereka cukup melakukannya
di Muzdalifah ( Shahih Sirah , Dr.Dhiya Al Umuri )
0 Komentar