Setelah Turunya Surah Al - Mudatsir Rasulullah melakukan Misi dakwah secara sembunyi - sembunyi selama 3 Tahun Yang pertama menerima dakwah beliau adalah Khadijah R.ah. Setelah Khodijah Setelah Khodijah Selanjutnya
  1. Ali Bin Abi Tholib Yang Waktu Itu Masih Remaja
  2. Zaid Bin Haritsah
  3. Abu Bakar Ash-shidiq Lalu Abu Bakar Berdakwah Dan Menghasilkan
  4. Utsman Bin Affan
  5. Zubair Bin Awwam
  6. Sa'ad Bin Abi Waqos
  7. Thalhah Bin Ubaidah At-Taimi
Pada Tahap Selanjutnya masuk Islam lah :
 8.Abu Ubaidah Bin Jarah
 9 Abu salamah bin Abdullah Al Makzumi
10. Ummu salamah ( Ist.Utri Abu Salamah)
11.Utsman Bin Makzum
12.Qudamah ( Suadara Utsman bin Makzum) 
13.Abdullah ( Suadara Utsman bin Makzum) 
14.Ubaidah Bin Harist Bin Mutholib
15.Said Bin Zaid Addawi
16.Istri Said Fatimah Bin Khatab
17.Khabab Bin Arrat
18.Ja'far Bin Abi Tholib
19 Istri Ja'far ( Asma Binti Uwwais)
20.Khalid Bin Sa'ad
21.Istri Khalid  Asma Binti Uwais
22.Amr Bin Sa'ad , Saudara Khalid
23.Hatib Bin Arist
24.Istri Hatib , Fatimah binti Mujalil
25.Khatab Bin Harist  saudara Hatib
26.Istri Khatab Fakihah Binti Yasar
27.Ma'mar Binti Harist
28.MuthaliB Binti Ashar Az-Zuhri
29.Istri Muthalib, Ramlah Binti Auf
30.Nu'aim Binti Abdullah An Nuham al-Adawi
Mereka semua dari Keturunan Quroisy di berbagai Kabilah dan Suku Di Luar Quroisy
31.Abdullah Bin Mas'ud Al-Hadzali
32.Mas'ud Bin Rabiah Al Qori
33.Abdullah Bin Jahsy
34.Abu Ahmad Bin Jahsy ( Saudara Abdullah Bin Jahsy)
35.Bilal Bin Rabah Al Habsy
36.Shuhaib Bin Sinar Arumy
37.Ammar Bin Yasir
38. Ayah Ammar , Yasir
39.Ibu Ammar Sumayyah
40.Amir bin Fuhairi   sedangkan  wanita dari Luar  yang di sebutkan tadi ialah
41.Umu Aiman
42.Ummu Fdhil
43.Asma' Binti Abu Bakar.
Mereka semua di sebut " Assabaqunal Awwalun " Total Assabiqun-AwwalunMakkah ada 130 Orang ( Laki-Laki +Perempuan ) Namun Apakah Mereka semua masuk islam Fase Sirriyah atau Keseluruhan Fase Makkah. 

Pada periode ini da'wah dilakukan berdasarkan pilihan pribadi-pribadi da'i tentang karakteristik mad'u (orang yang akan dida'wahi).
Kita dapati bahwa pondasi pertama bagi da'wah ini adalah Khadijah ra., Abu Bakar ra., teman akrab Rasulullah saw., Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah, mantan budak beliau.
Ketika Abu Bakar memulai da'wah, ia memilih mad'u sendiri.
Berkata Ibnu Ishaq:
"Kemudian Abu Bakar bin Abu Kuhafah masuk Islam.Abu Bakar adalah seorang lelaki yang akrab dengan kaumnya, dicintai dan disayangi. Ia seorang Quraisy yang paling mengerti dan tahu tentang nasab bangsa Quraisy serta masalah kebaikan atau keburukan yang ada pada suku ini. Ia dikenal sebagai seorang pedagang yang memiliki akhlak mulia. Ia sering didatangi oleh tokoh-tokoh kaumnya untuk dimintai pendapat mengenai banyak hal, karena ilmu, perdagangan, dan kebaikan pergaulannya. Kemudian ia mulai mengajak kepada Allah dan Islam. Orang yang diyakininya akan bisa merahasiakan dan mendengarkannya. Melalui da'wah Abu Bakar ini maka Utsman bin Affan, Zubir bin Awwam, Abdur-Rahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah masuk Islam. Kedelapan orang ini merupakan para pendahulu mereka yang masuk ke dalam Islam kemudian shalat dan membenarkan."  
Abu Bakar memiliki sifat-sifat pribadi yang utama diantaranya:
a.Akhlak. Abu Bakar seorang lelaki yang akrab dengan kaumnya, dicintai, dan disayangi.
b.Pengetahuan. Abu Bakar paling mengetahui dan mengerti tentang nasab suku Quraisy serta masalah kebaikan atau keburukan yang ada pada suku ini.
c. Pekerjaan status sosial. Abu Bakar dikenal sebagai pedagang yang berakhlak mulia. Sering didatangi oleh tokoh-tokoh kaumnya untuk dimintai pendapat mengenai banyak hal.
Secara keturunan, Abu Bakar termasuk suku Quraisy yang turunannya paling lemah. Sebagaimana pernah diungkapkan oleh Abu Sufyan ketika Abu Bakar menjabat khalifah, "Mengapa persoalan ini diserahkan kepada suku Quraisy yang paling rendah?" Akhlak merupakan "senjata ampuh" dalam da'wah dan menjauhkan seorang da'i dari reaksi di saat timbul sifat negatif terhadap da'wah. Akhlak yang mulia akan membebaskan para da'i dari "meminta-minta" dan menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Rasulullah saw. mengerahkan kita kepada hal ini dalam sabdanya:
Jahuilah dunia, niscaya Allah mencintaimu, dan jauhilah apa yang ada di tangan orang lain, niscaya kamu akan dicintai oleh orang-orang".
(HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan)