وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ
يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ
الْمَاكِرِينَ
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا قَالُوا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ
نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَذَا إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ
Dan (ingatlah)
ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu
untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu.
Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah
sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka
berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini). Kalau kami menghendaki,
niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al-Qur'an) ini tidak
lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang purbakala.
Tertanggal 26 – Shafar – 14 Kenabian / September 622 M Pada permulaan
siang hari Orang – Orang kafir Quroisy mengadakan Rapat bersejarah dalam
kehidupan mereka yaitu rapat untuk menghalangi perkembangan dakwah islam di
jazirah arab.[1]
Tabel Peserta Rapat
No
|
Nama
|
Asal Suku
|
1
|
Amr Bin Hisyam ( Abu Jahal )
|
Bani Makhzum
|
2
|
Jubair Bin Mutim
|
Bani Naufal Bin Abdul Manaf
|
3
|
Thuaimah bin Ady
|
Bani Naufal Bin Abdul Manaf
|
4
|
Al-Harits Bin Amr
|
Bani Naufal Bin Abdul Manaf
|
5
|
Syaibah bin Rabiah
|
Bani Abdusyam bin Abdul Manaf
|
6
|
Utbah Bin Rabiah
|
Bani Abdusyam bin Abdul Manaf
|
7
|
Abu Sufyan Bin Harb
|
Bani Abdusyam bin Abdul Manaf
|
8
|
An-Nadhar Bin Harist
|
Bani Abd-Addar
|
9
|
Abdu Bukhtury Bin Hisyam
|
Bani As-ad Bin Abd al Uzza
|
10
|
Zam’ah Bin Aswad
|
Bani As-ad Bin Abd al Uzza
|
11
|
Hakim Bin Hisyam
|
Bani As-ad Bin Abd al Uzza
|
12
|
Nabih Bin Alhajaj
|
Bani Sahm
|
13
|
Munabih Bin Al hajaj
|
Bani Sahm
|
14
|
Umayyah Bin Khalaf
|
Bani Jumah
|
15
|
IBLIS LA’NATULLAH
|
Menyamar menjadi lelaki tua dari Najd
|
Iblis berperan penting dalam merencana Makar untuk Rasulullah , Para
peserta rapat mengungkapkan beberapa Opsi untuk Rasulullah.
Pertama
: Mengusulkan Agar Rasulullah dipenjarakan dalam ikatan[2]
dan ditunggu sampai Mati pendapat ini di lontarkan oleh Abu Bukhtury [3]
Pendapat
ini di tentang oleh Iblis dengan Alasan aka nada orang yang akan mengabarkan
kepada sahabat – sahabat rasulullah bahwa beliau sedang di penjara dan
dikhwatirkan para sahabat rasul akan dating dan memerangi Quroisy[4]
Dalam
keterangan Lain dikhawatirkan Kalau Allah mengeluarkan Muhammad saw dan
memindahkannya kepada sahabat-sahabatnya lalu mereka menyerang Quroisy
Kedua : diusir dari tengah – tengah masyarakat Makkah
agar mereka tidak susah ide ini di lontarkan Oleh Abu Aswad.
Namun
pendapat ini di tentang juga oleh Iblis karena dikhawatirkan justru rasulullah
akan berdakwah di luar sana dan akan mendapatkan pengikut yang banyak ,
mengingat rasulullah memiliki kefasihan dan menarik hati dalam berbicara.
Ketiga :
Membentuk Pasukan Khusus yang pasukan itu terdiri dari setiap masing – masing
kabilah , pasukan ini nantinya di pilih dari pemuda – pemuda yang kuat ,
bernasab baik dan sigab[5]
masing – masing mereka pun di persenjatai dengan pedang yang tajam lalu
nantinya mereka menebas rasulullah beramai-ramai , dengan begitu Bani Hasyim
tidak akan sanggup melawan semua Kabilah yang terlibat dan terpaksa menerima
Tebusan.
Usul ini
di lontarkan Oleh ABU JAHAL[6] dan langsung di setujui oleh
Iblis La’natullah pelaksanaanya sendiri di lakukan pada malam Rasulullah Hijrah.
Tabel Pasukan Khusus Darun Nadwah
1
|
Amr Bin Hisyam ( Komandan )
|
2
|
al-Hakam bin Abil
'Ash
|
3
|
'Uqbah bin Abil 'Ash
|
4
|
Umayyah bin
Khalaf
|
5
|
Zam'ah bin al-Aswad
|
6
|
Thu'aimah bin
'Adiy
|
7
|
Abu Lahab
|
8
|
Ubay Bin Khalaf
|
9
|
Nabih Bin Al Hajajj
|
10
|
Munabih Bin Al
Hajajj
|
11
|
An-Nadhar Bin Harits
|
Penyergaban ini
ternyata Gagal karena Allah menggagalkan Makar Busuk Mereka yang telah mereka
susun dengan Matang. ketika pasukan Quroisy telah mengepung rumah Rasulullah ,
Rasulullah sudah keluar lebih dahulu menuju Madinah bersama Abu Bakar Tinggal
Ali Bin Abi Thalib Yang menggantikan Rasulullah di tempat Tidur.[7]
SedangkanPenjelasan Terkait Ayat 31 Adalah :
Ayat ini turun
tentang An- Nadhar Bin Harist , Ia sering berdagang di daerah Al – Hirah di
sana ia membeli cerita – cerita Kalilah dan Dhimah ( Mirip dongeng 1001 Malam)
, lalu ia duduk – duduk dengan orang yang hobi judi dan minum lalu ia
membacakan cerita – cerita ia mengklaim bahwa cerita – cerita itu sama dengan
kisah orang-orang terdahulu yang di sampaikan oleh Rasulullah saw , ia juga
sering pergi ke Persia disana ia banyak
mendengar kisah tentang Rustum dan Isfandiyar dan tokoh – tokoh besar dari
kalangan Ajam ( Non Arab ) , ketika melewati daerah – daerah Narani dan Yahudi
, ia mendengar dari mereka taurat dan Injil , sesampainya kembali ke Makkah
An-Nadhar bin Harist semua yang ia dengar ke penduduk makkah , Lalu mereka
menyamakan Quran dengan dongeng – dongen tersebut.
Ia juga pernah
membeli seorang budak wanita yang cantik untuk menyanyikan kisah- kisah Bangsa
– bangsa terdahulu kepada orang banyak dengan tujuan memalingkan mereka dari
Quran.
Dan hakikatnya mereka tidak bisa
membuat yang serupa denga Al-Quran walau hanya sedikit Allah sendiri di banyak
ayat menantang mereka untuk membuat sesuatu yang menyerupai Al-Quran namun hal
itu mereka tak akan pernah bisa.
Itulah 2 langkah Kafir Quroisy
dalam menjegal bahkan melenyapkan islam.
1. Melenyapkan Pembawanya ( Rasulullah Saw )
2. Melenyapkan ajaran islam ( Al-Quran )
dengan cara mengaburkan Isinya.
[1] Lihat Al-Mubarokfury Dalam Ar-rahiq
Al Maktum
[2] Liyusbittuka : Menahanmu dengan tali sehingga
engkau tidak bisak gerak ( Tafsir almunir , Prof .Dr.Wahbah Az-Zuhaili )
[3] Lihat Tafsir Ibu Katsir dan Arrahiq
Al Maktum
[4] Tafsir Al-Munir Prof .Dr.Wahbah Az-Zuhaili
[5] Lihat Ibnu Katsir dan Arrahiq Al
Maktum
[6] Abu jahal terkenal cerdas , untuk
masuk ke darun nadwah haruslah orang usia 40an tahun namun abu jahal yang masih
kurang dari 30 Th sudah bias untuk memiliki kedudukan di Darun Nadwah.
[7]
Wayamkurullah : Penisbahan Hal
– Hal seperti ini kepada Allah hanya
boleh dalam makna Muzawajah ( Memadani sesuatu perbuatan ) dan tidak boleh di
gunakan atau di pakai pada Allah sejak Awal karena dapat di pahami mengandung
makna yang tercela , jadi penisbahan perbuatan menipu daya kepada Allah adalah
dalam bentuk Musyakalah
( serupa dalam Lafaz ) namun makna berbeda. Sehingga pengertian yang sah
adalah Menggagalkan tipu daya
mereka ( Lihat Tafsir Almunir Prof .Dr.
Wahbah Azzuhaili )
0 Komentar