Fadak.

Ketika Tiba di Khaibar Rasulullah Mengutus Muhayisyah Bin Mas’ud di Fadak untuk mengajak mereka memeluk islam  Namun Para Yahudi penduduk Fadak tidak mau menerima Islam. Tatkala Allah Ta’ala menaklukkan Khaibar bagi Rasulullah saw, mereka merasa ketakutan. Mereka menawarkan kepada beliau akan menyerahkan separo dari hasil bumi mereka, seperti yang ditetapkan atas penduduk Khaibar. Rasulullah saw. menerima tawaran itu. Hasil bumi Fadak sepenuhnya milik Rasulullah saw. karena dimiliki tanpa melalui perang.

Penakhlukan Wadil Quro’

Seusai menaklkukkan Khaibar, Rasulullah saw. langsung mengerahkan pasukannya menuju Wadil Qura. Di daerah ini hidup kaum yahudi dan orang – orang arab  Ketika  Kaum muslimin sampai ke wadil Quro  itu, beliau disambut oleh beberapa orang Yahudi dengan lesatan anak-anak panah dari atas. Agaknya mereka telah melakukan suatu mobilisasi. Saat itu seorang budak Rasulullah saw., bernama Mid’am terbunuh. Kaum muslimin berkata, “Beruntunglah dia karena mendapat surga’. Akan tetapi, Nabi saw. membantah,
كَلاَّ وَالَّذِى نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّ الشَّمْلَةَ الَّتِى أَخَذَهَا يَوْمَ خَيْبَرَ مِنَ الْغَنَائِمِ لَتَشْتَعِلُ عَلَيْهِ نَارًا.
“Tidak, demi Allah Yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya mantel yang dia ambil dari harta rampasan Perang Khaibar benar-benar bernyala api padanya”.

Saat kaum muslimin mendengar kalimat rasulullah ada yang datang membawa sepasang atau dua pasang terompah hasil ghanimah yang di ambil tanpa izin , lalu rasulullah bersabda sepasang atau dua pasang terompah ini adalah bagian dari apai neraka.
Lalu rasulullah menyiapkan pasukan dan membariskanya Komandan perang kali ini adalah Sa’ad bin Ubadah sedangkan pemegang Panji kepada Habbab Bin al mundzir , sahl bin Hunaif dan Ibab bin Bisyir.

Selanjutnya, Rasulullah saw. menyeru mereka supaya masuk Islam, tetapi mereka menolak.Malahan Akhirnya Mereka mengajak Adu tanding lalu dilayani Oleh Zubair Bin Awwam hingga dapat membunuh mereka. Lalu tampil lagi seorang untuk mengadakan Duel  lalu tampilah Ali bin Abi Tholib mampu mengalahkanya sampai seterusnya jatuh Korban dari musuh sejumlah 11 Orang , setiap jatuh satu orang mereka di seru untuk masuk islam namun mereka tetap tidak mau. Sampai datang waktu sholat lalu rasulullah sholat dengan para sahabat nya setelah itu diajak mereka untuk masuk islam namun tidak mau , keesokan harinya rasulullah menyiapkan penyerbuan namun sebelum matahari naik setinggi tombak musuh telah menyerah dan menyerahkan semua harta yang di miliki dengan begitu takhluk lah wadil Quro’ tanpa harus di serbu ,Mereka diperlakukan sebagai penggarap upahan, sebagaimana yang beliau lakukan terhadap kaum Yahudi di Khaibar. Pada saat itu kaum muslimin mendapat Ghonimah Yang Cukup Banyak dan di bagikan oleh rasulullah kepada para sahabat.

Penakhlukan Desa Taima’

Setelah kaum Yahudi di Taima’ mendengar berita tentang menyerahnya penduduk Khaibar, Fadak, dan wadil Qura, dengan kesadaran sendiri, mereka mengirim delegasi untuk meminta damai kepada rasulullah dengan membawa harta – harta mereka. Rasulullah saw. menerima permintaan mereka dan tidak merampas harta mereka. Beliau mengirim surat kepada mereka yang isinya,
هَذَا كِتَابٌ مِنء مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللَّهِ لِبَنِى عَادِيًا إِنَّ لَهُمُ الذِّمَةَ, وَعَلَيْهِمُ الْجِزْيَةَ, وَلاَعَدَاءَ وَلاَجَلاَءَ, اللَّيْلُ مَدٌّ, وَالنَّهَارُ رُشْدٌ.
“Ini surat Muhammad Rasulullah untuk Bani Adiya. Bahwasanya mereka berhak mendapat perlindungan, tapi wajib membayar jizyah. Tidak ada penyerangan dan tidak ada pengusiran. Malam panjang dan siang giat bersemangat” ( Maksudnya sepanjang malam atau pun siang tidak ada penyerangan ) surat tersebut di tulis oleh Khalid bin sa’ad.

Pulang Ke Madinah

Rasulullah memutuskan Pulang kemadinah Pada Malam hari  , Rasulullah pun mengistirahatkan pasukan dengan tidur dan menyuruh bilal “   Bilal jagalah kami malam Ini ´Namun karena tidak kuat menahan Kantuk bilalpun ikut tertidur bersandar pada kendaraanya , dan  kaum  muslimin di bangunkan oleh sengatan matahari adalah rasulullah saw yang pertama kali bangun dari tidurnya. Selanjutnya beliau shalat beserta kaum muslimin , ada yang mengatakan kisah ini tidak terjadi pada peristiwa khaibar , [1] Setelah   mencermati secara teliti tentang pertempuran-pertempuran pada Perang Khaibar tersebut, tampaknya kepulangan Rasulullah saw. dari sana terjadi pada akhir bulan Shafar atau pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 7 Hijriyah. Itu artinya rasulullah khaibar hampir 2 Bulan atau satu bulan Lebih.

================
[1]  Namun syaikh sayfiurrahman al Mubarokfury memilih kejadian ini pada perang Khaibar .