Sudah di singgung di akhir perang badar soal Idul fitri , di tema ini lebih memperjelas lagi _Pada akhir suroh 2:185 Allah memerintahkan Hambanya Untuk Mengagungkan Allah  Dan Disinggung Pula dalam Akhir Perang Badar
Karena itulah banyak kalangan ulama yang mengatakan bahwa membaca takbir disyariatkan dalam Hari Raya Idul Fitri atas dasar firman-Nya: Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan-Nya kepada kalian. (Al-Baqarah: 185) Hingga Daud ibnu Ali Al-Asbahani Az-Zahiri berpendapat wajib membaca takbir dalam Hari Raya Idul Fitri berdasarkan makna lahiriah perintah yang terkandung di dalam firman-Nya: dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian. (Al-Baqarah: 185)

Lain halnya dengan mazhab Imam Abu Hanifah, ia berpendapat bahwa membaca takbir dalam Hari Raya Fitri tidak disyariatkan. Sedangkan Imam lainnya mengatakan sunat, tetapi masih ada perbedaan pendapat di kalangan mereka dalam sebagian cabang-cabangnya

 Dalam suatu Riwayat Lain di katakan Bahwa orang - orang arab jahiliah memiliki hari raya yang mereka namakan Hari raya Nairuz danb Mahrajan  pada  hari raya itu mereka berpesta pora dan menari -nari sambil bernyayi dan meminum khamr hari raya itu asalya adalah product dari persia kuo yag kemudian orang jahiliah ikuti  , setelah datang perintah Puasa ramadhan  Rasulullah menggati hari raya itu degan hari raya I'dul fitr da i'dul adha.

" Sesungguhnya Allah    mengganti ke2 hari raya itu degan hari raya yang lebih baik yaitu I'dul ftr dan i'dul adha.( HR.Abu daud & Nasa'i)

Hari raya idul fitri yag untuk pertama kali di rayakan oleh Rasulullah dan para sahabat tidak seperti yang kita bayangkan  karena pada waktu itu kondisi rasulullah dan sahabat dalam keadaan lelah setelah perang badar  bahkan ada riwayat yang menyebutkan rasulullah meyampaika Khutbah sambil bersandar di pundak Bilal karena lelah dan sebagia tubuh sahabat r.a Ajmain dalam keadaa Luka-luka.