Hijrahnya Rasulullah & Abu Bakar

 

Setelah Para sahabat Radhiallahu Anhum Hijrah Kini Giliran Rasulullah Yang Hijrah Ke Madinah atau Yastrib, Secara Kronologis Berikut Perjalanan Hijrah Sang Rasul Saw.
      1.Kafir Quroisy Mengadakan Sidang Istimewa di Darun Nadwah untuk Membunuh Rasulullah[1] 
           Jika ingin lebih detail tentang sidang di darun nadwah silahkan baca artikel Strategi Quroisy Menjegal Laju Islam

2.Allah melalui malaikat Jibril As, memberikan izin untuk Rasulullah Hijrah Sekaligus Menggagalkan Pemufakatan Jahat terhadap Rasulullah saw

3.Setelah rasulullah mendapatkan izin berhijrah  beliau saw menemui sahabatnya Abu Bakar r.a untuk membahas strategi menuju Madinah[2].

4.Adapun dalam pertemuan itu ada beberapa strategi yang di bahas rasulullah Bersama Abu Bakar.ra antara lain[3] :

a.      Ke duanya akan berangkat pada malam hari untuk menuju gua Tsur yaitu arah barat daya   , hal ini untuk mengecoh kafir Quroisy karena mereka akan mencari ke  arah utara yang mengarah ke kota Madinah.

b.      Rasulullah dan Abu bakar ra. Akan menetap di gua Tsur selama 3 hari[4].

c.       Menyewa seorang petunjuk jalan yang hafal seluk beluk perjalanan dengan rute yang tidak umum untuk di lewati, penunjuk jalan itu bernama Abdullah Bin Urqud Ad-daili yang masih musyrik, Abdullah bin urqud Ad-daili sepakat untuk merahasiakan perjalanan ini dan bersedia bertemu 3 hari setelah keberangakatan rasulullah serta abu bakar.

d.       Asma’ binti abu bakar di berikan tugas untuk mengurusi perbekalan[5],

e.      Abdullah bin Abu bakar di tugaskan sebagai informan[6]
 
f.        Amir Ibnu Fuhairah[7] ( Budak abu bakar ) bertugas mengembalakan kambing di depan gua tsur , setiap sore hari, hal ini berfungsi untuk menghapus jejak kaki , saat rasulullah serta Abu bakar r.a berangkat Amir ibnu fuhairah juga ikut mendapingi guna melayani  beliau ber dua.

5. Selepas Rasulullah merancang strategi Bersama Abu bakar r.a , beliau saw menuju tempat Ali Bin Abi thalib r.a rasulullah meminta Ali agar mengembalikan barang – barang yang di titipkan masyarakat kepada beliau saw, waktu yang di perlukan ali untuk hal ini adalah 3 hari.

6.Selain poin no 5 tugas berat di amanah kan kepada Ali Bin Abi Tholib yaitu menggantikan posisi tidur rasulullah saw saat eksekusi pasukan Quroisy berlangsung.

7. Ketika tengah malam  berlangsung pasukan musyrikin Quroisy siap melaksanakan rencana keji untuk membunuh rasulullah mereka sudah mengepung rumah rasulullah.

8.rasulullah keluar dari rumahnya tanpa sepengetahuan mereka kemudian rasulullah menemui Abu bakar as shidiq r.a di persimpangan jalan[8] untuk menuju gua tsur[9].

9.Apa yang menjadi misi musyrikin Quroisy Zonk , mereka kaget karena yang tidur di tempat rasulullah adalah Ali Bin Abi Tholib r.a , Ali r.a sempat mendapatkan perlakuan buruk dari mereka , beliau r.a di seret menuju ka’bah dan memenjarakan untuk mengorek jejak rasulullah saw[10].

10.Mereka mengutus Abu jahal ke rumah Abu bakar untuk mencari rasulullah saw, namun abu jahal tidak menemukan rasulullah dan abu bakar hanya menjumpai Asma’ binti abu bakar[11]

11.Guna menemukan rasulullah saw, Musyrikin Quroisy memantau jalan yang menghubungkan kota Madinah dengan sangat ketat

12.Mengeluarkan pengumuman siapa saja yang dapat menemukan Rasulullah akan mendapatkan 100 Ekor unta.

13.Menyewa pencari jejak untuk menemukan keberadaan rasulullah saw.

14.Pencarian Musyrikin quroisy sampai juga ke gua tsur mereka berada di atas gua, namun Allah melindungi rasulullah serta abu bakar dari Musyrikin Quroisy[12].
  
 Footnote

[1] Sidang ini di hadiri langsung oleh Iblis yang menyamar seorang tua dari Najed, Irak  beberapa pendapat di kemukakan di sana untuk mengagalkan perjuangan rasulullah saw di mulai dari memenjarakan , membunuh dan mengusir namun opsi yang di setujui adalah apa yang kemukakan oleh Amr bin Hisyam / Abu Jahal yaitu  Membunuh sang baginda rasulullah saw

Peristiwa ini Allah sampaikan dalam QS.8 : 30
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ  
Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.

[2]Ibnu Shihab meriwayatkan dari Urwah dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Ketika kami duduk-duduk di rumah Abu Bakar di siang hari yang panas, seseorang berkata kepada Abu Bakar, ‘Ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan menutup kepala pada saat yang tidak biasanya beliau mendatangi kita.” Abu Bakar menjawab, “Sebagai tebusan beliau adalah ayah ibuku. Demi Allah, tidaklah beliau datang pada saat seperti ini kecuali karena perintah
 
[3] Dr.Mahdi rizqullahi ahmad , Biografi rasulullah berdasarkan sumber otentik.

[4] malam Jum'at, Sabtu hingga malam Ahad 

[5] Aisyah berkata, “Maka kami persiapkan kedua kendaraan dengan secepat mungkin. Kami memasang ransum yang berkantong, Asma binti Abu Bakar memotong bagian dari ikat pinggangnya dan mengikatkannya pada mulut kantong, sehingga dinamakan “Dzat Nithaqain” (wanita yang mempunyai dua ikat pinggang). ‘Aisyah berkata, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menuju ke gua yang ada di bukit Tsur, mereka berdua tinggal di sana selama tiga malam (yaitu pada Malam Jumat, malam Sabtu, dan malam Ahad).
 
[6] Abdullah bin Abu Bakar (pemuda yang cerdas dan cerdik) tinggal menginap bersama mereka. Sebelum Shubuh, ia turun dan di pagi hari ia sudah bersama-sama dengan orang Quraisy di Makkah. Kalau ada perkara yang Abdullah dengar, ia kabarkan kepada Rasulullah dan Abu Bakar saat mendatangi keduanya di malam hari.

[7] Tugas lain ‘Amir bin Furaihah, hamba sahaya Abu Bakar, selalu memerhatikan mereka berdua dengan memberikan minuman susu kambing yang ia gembalakan pada setiap sore saat waktu Isya telah masuk.
Keduanya bermalam dalam hidangan air susu perah yang dipanaskan dari hewan perah yang disiapkan untuk keduanya, hingga ‘Amir bin Furaihah menghalaunya di pagi buta. Begitulah yang ia lakukan setiap malam dari tiga malam tersebut.

  
[8]Dikutip dari karya Dr.Mahdi Rizqullah Ahmad , sedang Syaikh  Almubarokfurry mengatakan pertemuan itu di rumah Abu bakar.ra.  Lalu menuju kediaman rekan setianya, Abu Bakar radliyallâhu 'anhu - sementara kaum Muslimin mendoakan keaman perjalanan dan hartanya-. Kemudian kedua-duanya meninggalkan rumah Abu Bakar tersebut dengan melewati pintu belakang lantas bersama-sama keluar dari Mekkah secepatnya sebelum fajar terbit.

[9] Bila akan tidur, biasanya Rasulullah selalu memakai burdah nya tersebut. Malam itu, 'Ali bin Abi Thalib radliyallâhu 'anhu tidur di atas ranjang dan kediaman Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.

Sementara Rasulullah telah berhasil keluar dan menembus barisan-barisan mereka. Beliau memungut setumpuk tanah dari al-Bathhâ`, lalu meneburkannya ke arah kepala mereka. Ketika itu, Allah telah mencabut pandangan mereka dari melihat beliau sehingga tidak dapat melihat beliau. Sedangkan beliau membaca Surah Yasin : 1-9 surah ke 9 berbunyi.
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

"Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." (Q.,s.Yâsîn:9)

[10] Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam meninggalkan rumah beliau pada malam tanggal 27 shafar tahun 14 kenabian, bertepatan dengan tanggal 12/13 september tahun 622 M.

[11] Ketika itu, Asma` biinti Abu Bakar keluar menemui mereka, lantas mereka berkata kepadanya,
"Mana ayahmu?."
"Demi Allah, saya tidak tahu, kemana ayahku." Jawabnya.

Abu Jahal mengangkat tangannya - dia ini dikenal orang yang berperangai jorok dan tak senonoh- lantas menampar pipi Asma` dengan sebuah tamparan yang menyebabkan anting-antingnya jatuh.

[12] Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berkata,
قُلْتُ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَنَا فِى الْغَارِ لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظَرَ تَحْتَ قَدَمَيْهِ لأَبْصَرَنَا . فَقَالَ « مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا»

Saya berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika saya dalam gua sekiranya salah seorang di antara mereka melihat ke bawah kedua kakinya, maka kita akan kelihatan.” Rasulullah menjawab, “Bagaimana menurutmu, wahai Abu Bakar terhadap dua orang yang ketiganya adalah Allah.” (HR. Bukhari, no. 3653 dan Muslim, no. 2381)

Tentang Abu bakar r.a juga turun QS. 9 : 40 

إِلا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنزلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Jikalau kalian tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguh­nya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrik Mekah) mengusirnya (dari Mekah), sedangkan dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, "Janganlah kamu berdukacita, sesungguhnya Allah beserta kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepadanya (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kalian tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang yang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.