Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk membentuk generasi yang baik sebagai penerus dan tangan panjang bagi dakwah Islamiyyah.

Tujuan dakwah Islam yang mulia yakni mengantarkan manusia untuk hanya menghamba kepada Rabb semesta dengan tanpa mempersekutukannya dengan apapun adalah menjadi hal yang utama, serta menjadikan manusia kembali kepada fitrah kemanusiaannya.

Beberapa tempat berikut menjadi tempat berlangsungnya lembaga pendidikan di era Rasullullah Saw. Sebagaimana dituliskan oleh Syaikh Shalih bin Huwaidi Alu Husain dalam kitabnya yang berjudul Asalih Tarbiyyatin Nasyi'ah 'indash Shahabah (Mendidik Generasi ala Shahabat Nabi Saw), antara lain:

Rumah Arqam bin Abil Arqam, menjadi basis pendidikan yang pertama kali digagas oleh Nabi Muhammad Saw pada masa-masa awal kenabian dan masih pada masa dakwah beliau secara sembunyi-sembunyi. 

Ditempat ini para Shahabat mendengar dan belajar tentang firman Allah SWT yang turun setahap demi setahap. Di rumah Arqam bin Abil Arqam ini pula mereka bertanya tentang hal-hal baru yang ingin mereka ketahui tentang Tuhan Allah SWT dan segala sifatnya. Tentang agama terakhir yang menjadi rujukan dan pegangan dalam menjalani kehidupan.
_

Perkampungan Bani Hasyim, dimana ini adalah komplek dimana Rasullullah Saw tinggal, karena beliau Saw adalah termasuk dari kabilah Bani Hasyim. Tempat ini (perkampungan Bani Hasyim) juga disebut sebagai tempat bagi pendidikan atau tarbiyyah bagi para Shahabat. Semisal saat terjadi pemboikotan selama tiga tahun lamanya sehingga Rasullullah Saw tidak leluasa untuk bergerak keluar dari wilayahnya sendiri. Hal ini juga sekaligus mengajarkan tentang arti kesabaran dan kesungguhan dalam berdakwah.


Rumah Abu Ayyub Al Anshari, adalah tempat yang menjadi tempat tinggal Rasullullah Saw saat pertama kali tiba di Madinah.

Selama berada di rumah Shahabat Abu Ayyub Al Anshari ini, Rasullullah Saw banyak menerima tamu yang silih berganti berdatangan ke rumah tersebut untuk berbincang dan bertanya banyak hal tentang Islam.
_

Masjid Nabi Saw, dimana Rasullullah Saw menyediakan tempat khusus bagi para Ahlus Suffah yang tidak mempunyai tempat tinggal di Madinah. Mereka adalah para kaum Muhajirin yang berhijrah ke Madinah untuk menyelamatkan akidah dan agama mereka, baik dari Makkah ataupun dari negeri lainnya. Semisal Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang juga menjadi salah satu sahabat yang tinggal di masjid Nabawi. Dan kita ketahui bahwa Abu Hurairah menjadi salah satu sahabat yang paling banyak hafalan haditsnya.


Rumah-rumah Ummahatul Mukminin, yang tidak lain adalah rumah Rasulullah Saw juga. Menjadi tempat bagi para penuntut ilmu yang ingin mengetahui berbagai hukum fiqih tentang rumah tangga beliau Saw, keseharian beliau, amalan sunnah yang beliau Saw lakukan dimalam hari, tata cara bersuci dari hadas kecil maupun besar, aktivitas Rasullullah Saw didalam rumah, serta bagaimana Rasulullah Saw memperlakukan istri-istri beliau Saw.

Semua hal tersebut bisa didapatkan informasinya oleh para Shahabat tidak lain hanya melalui bertanya kepada para ibu bagi kaum muslimin, yaitu Ummahatul Mukminin.

Bahkan guru kami pernah menyampaikan dalam salah satu kelas Sirah Nabawiyah, sekitarnya para wanita tahu betapa besar manfaat yang didapat dari para Ummahatul Mukminin, tentulah mereka akan berharap alangkah lebih baiknya jika lebih banyak lagi jumlah Ummahatul Mukminin (istri-istri Rasulullah Saw).


Itulah diantara tempat-tempat yang menjadi lembaga pendidikan di era Rasullullah Saw. yang melahirkan para Shahabat yang menjadi generasi terbaik bagi manusia disepanjang zaman. Melalui lembaga-lembaga pendidikan tersebutlah mereka dibentuk. Wallahu alam.

___

@asepssuryadi

Channel telegram, t.me/tauhidsmartsolution